Acara
pembukaan lomba-lomba yakni lomba pildacil, khutbah dan tartil Al-Qur’an dalam
rangka memperingati hari santri Nasional ini diadakan bersamaan dengan
technical meeting sekaligus pembukaan lomba bertempat di Aula Kantor Kementrian
agama Kota Mojokerto, hari Kamis, (26/10/2017). Kegiatan tersebut dibuka secara
resmi oleh Kepala Kantor Kemenag. Ikut hadir dalam acara tersebut Kepala Sub
Bag TU, Penyelenggara Binsyar, Dewan Hakim, Kepala SD/MI, Kepala Mts dan MAN,
Offical, Pembina dan peserta klomba. Drs. Suhaji, Msi, Kepala Kantor Kemenag
dalam sambutan pembukaan menyampaikan syukur atas pelaksanaan Hari Upacara yang
dilaksanakan di Lapngan Korem 082 Mojokerto berhasil dengan sukses.
Sejumlah
1200 santri telah meneyemarakkan Hari Santri Nasional. Alhamdulilah kita tetap
bersyukur kepada Allah SWT karena upacara hari santri nasional bisa kita
laksanakan dengan sukses dan beberapa rangkaian lomba. Karena baru tahun ini
Kota Mojokerto bisa melaksanakan upacara hari santri nasional tahun 2017.
Suhaji juga menyampaikan bahwa hari santri merupakan hari perjuangan umat
islam, khususnya para santri. Dalam perannya menggalang perlawanan kepada
kolonial belanda yang akan masuk kembali ke wilayah republik Indonesia. Dengan
adanya resolusi jihad yang dicetuskan oleh KH. Hasyim Asy’ari, tokoh pahlawan
Nasional itulah yang menjadikan adanya tonggak peristiwa 10 Nopember. Dan
mudah-mudahan Kota Mojokerto yang kecil ini bisa melahirkan para santri yang qori
qoria, dan khafidh khafidhoh yang terbaik. Sholihin, selaku Ketua panitia lomba
dalam laporannya menyampaikan bahwa jumlah peserta lomba 121 peserta terdiri
dari lomba pildacil diikuti 62 peserta, lomba tartil diikuti 41 peserta dan
lomba khutbah diikuti 19 peserta. Pelaksanaan lomba dilaksanakan secara
serentak pada hari Sabtu tanggal 28 Oktober 2017 dimulai pukul 08.00 Wib,
bertempat di Kantor PCNU Kota Mojokerto untuk lomba Pildacil, Masjid Al Aqso
Griya Permata Meri untuk lomba Tartil sedangkan lomba khutbah ditempatklan di
Masjid As Syuhada, Jalan Gajah Mada depan pemerintah Kota Mojokerto. Maksud dan
tujuan lomba pertama untuk mensosialisasikan bahwa hari santri ditetapkan
sebagai hari Santri Nasional (HSN). Di Kota Mojokerto sudah melaksanakan Upacara
Peringatan Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober yang baru lalu,
Walikota Mojokerto bertindak sebagai Inspektur upacara. Ketika itu Walikota
membacakan amanat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama K.H. Said Aqil
Siroj, yang menekankan santri cinta tanah air dan menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, kiprah santri teruji dalam mengokohkan pilar pilar
NKRI berdasarkan Pancasila yang bersendikan Bhineka Tunggal Ika. Santri berdiri
di Garda depan membetengi NKRI dari berbagai ancaman. Selain itu melalui
lomba ini dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), melatih untuk
bermasyarakat dan meningkatkan ukhuwah antar para santri.(Orz).
No comments:
Post a Comment