Korban
Kebakaran PKL Benteng Pancasila mendapatkan bantuan empat buah tenda, Rabu
(1/11/17). Bank Danamon melalui Yayasan Danamon Peduli, memberikan Corporate
Social Responsibility (CSR) yang ditemui Wali Kota Mas’ud Yunus di ruang
kerjanya, bersama Kepala Bappeko Mojokerto Harlistyati. Yayasan Danamon Peduli
yang di wakili oleh Cluster Manager Area Kediri Notrizaldi melakukan Mou dalam
bentuk serah terima hibah bantuan. Empat tenda bahan pasaroil berukuran
masing-masing 2,5 meter x 10 meter tersebut pagi itu juga langsung dirangkai
bersama-sama para pedagang PKL Benteng Pancasila di lokasi kebakaran yang
sementara digunakan berdagang. Setelah tempat relokasi sudah dibangun di
sebelah rel kereta api, tenda tersebut akan dipindahkan ke tempat relokasi.
Kiai Ud dalam sambutan penerimaan menuturkan bahwa pihaknya sangat berterima
kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Bank Danamon yang telah memberikan CSR
nya kepada Pemkot Mojokerto.
“Kita butuh
peran serta dari seluruh elemen masyarakat yang secara cepat tanggap terhadap
bencana yang ada di Kota Mojokerto. Hal ini sangat diperlukan agar para
pedagang dapat beraktifitas kembali dan dapat meningkatkan roda perekonomian,”
tuturnya. Usai penandatanganan serah terima hibah, Kiai Ud secara mendadak
menuju ke lokasi bekas kebakaran di Pasar Benteng Pancasila. Bersama Kepala
Bappeko Harlistyati, Kiai Ud disambut gembira pedagang yang sedang beraktifitas
di lokasi. Kiai Ud memberikan motivasi dan semangat kepada para pedagang agar
terus berdagang dan tidak putus asa menghadapi musibah. “Sebab yang namanya
perut itu tidak bisa disemayani. Kalau beli baju bisa ditunda, tapi kalau
makanan sehari harus terisi. Kalau tidak ada harus mencari uang untuk bisa
makan. Bapak Ibu harus terus semangat berdagang, harus terus beraktifitas,”
tutur Kiai Ud kepada para pedagang. Kiai Ud mewujudkan aspirasi para pedagang
yang berkeinginan direlokasi di sebelah selatan jalan. “Dulu yang rencananya
akan kita relokasi di Kedungsari itu tidak jadi. Saya menghormati aspirasi
Bapak Ibu pedagang. Tentunya untuk membangun relokasi harus mengikuti prosedur
aturan. Kita ambilkan dana dari Perubahan APBD yang sekarang baru disahkan
Pemerintah Provinsi. Begitu disyahkan akan kita alokasi dana kurang lebih
setengah milyar,” jelasnya. Wali Kota berharap tahun ini sudah selesai
prosesnya. “Maksimal bulan Desember sudah harus bisa ditempati relokasinya.
Kalau nanti disana sudah ditempati ini harus kosong. Jika sudah kosong tahun 2018
ini akan kita bangun dengan dana DAK kurang lebih 7 milyar dan akan menjadi
pasar yang representatif, yang menjadi kebanggaan warga Kota Mojokerto,” lanjut
Kiai Ud. (Rr, Humas)
No comments:
Post a Comment